Dalam dunia yang semakin digital, siapa saja bisa berbagi pendapatnya di media sosial, tak terkecuali dalam mengomentari kehidupan orang lain. Hal ini juga berlaku pada figur kenamaan seperti selebriti internet Ria Ricis yang belum lama ini mendapati pengalaman pahit saat anak kandungnya dihujat oleh warganet.

Situasi ini berawal dari sebuah video yang memperlihatkan putri Ria Ricis beredar di media sosial. Dalam waktu singkat, video tersebut menarik banyak komentar, termasuk hujatan yang ditujukan kepada putri kecilnya. Hujatan tersebut berisi kritikan yang tidak pantas, yang jelas-jelas menyakiti hati orangtua mana pun.

Ria Ricis, yang dikenal sebagai sosok yang berpengaruh yang positif dan penuh kasih sayang, tak tinggal diam. Dengan kepala dingin, ia memutuskan untuk turun tangan, menyatakan sikap ibu yang protektif yang menjaga anaknya. Ria Ricis menyatakan pesan melalui media sosialnya, mendorong agar berdiskusi secara sehat dan menjauhi komentar negatif yang bisa merusak mental anak-anak.

Lebih lanjut, Ria Ricis menyampaikan bahwa anak-anak adalah karunia yang harus diayomi dan dicegah dari segala bentuk kekerasan, termasuk yang berasal dari ruang digital. Melalui pengalaman pahit ini, Ria Ricis berharap agar ada peningkatan kepedulian dari semua pihak untuk berhati-hati dalam berkomentar di media sosial, mengingat ketika itu menyangkut kesaksian anak Tiri kim byung man - topik pagi-anak.

Tidak hanya itu, Ria Ricis juga mengambil tindakan nyata dengan berhubungan dengan ahli psikologi anak dan mengadakan sesi konseling untuk putrinya, rangkaian dukanan emosional yang teguh untuk memulihkan dampak psikis yang dihadapi oleh putrinya akibat hujatan dari netizen.

Di akhir, Ria Ricis mendorong semua orang untuk membangun kembali budaya menghargai dan kebaikan di media sosial. Pesannya sederhana tapi mendalam: perlakukanlah orang lain, khususnya anak-anak, dengan rasa kasih sayang dan hormat seperti yang kita mau diperlakukan. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, menyadarkan kita tentang pentingnya kesopanan dan pertimbangan dalam berinteraksi di ruang digital.